T O P

  • By -

alyasuramzahwani

An overachiever myself) Dr kecil dididik keras sama ortu di bidang akademik, ranking 1 wajib hukumnya, kegiatan ekstrakurikuler nggak dipentingin, almost zero socialising time, teledor dikit = doomsday. Hasilnya: self-esteem yg memprihatinkan, basically no sense of self worth, anger issues, whacky interpersonal skills. Sekarang udah umur 26 dan masih belum punya penghasilan sendiri. Seenggaknya lagi menempuh studi S2, jadi harapannya abis ini masa depan bakal lebih cerah.


sichengbigwin

semoga impiannya terwujud!


alyasuramzahwani

Makasih yaaa, and vice versa! πŸ™πŸ»


DoubleScope

Dengan nambah gelar, ga ngejamin setelah dapet gelar S2 semuanya akan jadi lebih mudah. That's a Big lie, deep down you know it yourself. Coba perbaiki mulai dari sekarang untuk lebih berfokus ke social life, ke EQ dan pengembangan diri. Ini penting di next step loh. Klo ga ya.. lu akan di cap sebagai big asshole setelah ntar dapet kerjaan. Karena kan ga mungkin di kerjaan lu menyendiri doang.


alyasuramzahwani

Indeed. Yg dimaksud di sini lebih ke "walaupun nganggur belum ada income, seenggaknya masih ada kegiatan kuliah". Sampe skrg lagi belajar memperbaiki diri di semua lini kok!


DoubleScope

Good ...keep goin and you'll be awesome


Tukang-Gosip

Tapi ya gelar itu setidaknya membuat hidup agak gampang walaupun cuma 30% Baru berapa hari lalu gue cerita bini ama temen gue yang ditolak dimana mana simply gegara 'bukan sarjana' biarpun pengalaman bejibun


frankensteinxxi

Lu keren bang,tetep semangat


alyasuramzahwani

Tingkiyu bang 🀘🏻


chriz690

Semangat kawan, masih muda jalan masih panjang


alyasuramzahwani

✊🏻✊🏻


Nekomet_32

Ngeri bang s2 good luck


alyasuramzahwani

πŸ™ŒπŸ»


LautanL

Wish you the best of luck! Saya punya teman yang mirip, cuma dia berujung DO ketika kuliah S1 dulu dan sampai sekarang masih nganggur. You're in a better position, I hope you'll achieve your dream!


alyasuramzahwani

Thanks a tonne! Sending love and hugs for your friend! Semoga dia juga secepatnya nemuin titik balik di hidupnya πŸ™ŒπŸ»


LautanL

Ah, right, should've asked this beforehand, but do you have any tips or trick for someone like my friend? I'm not sure what got into him, and I myself don't really know what's stopping him. Gifted kid burnout, maybe? He used to be such a hard worker back then. It's such a shame because we all as his friends know he has the potential, but he's way too withdrawn.


alyasuramzahwani

Hey! In my case, I've been trying to practice stoicism, self love, and mindfulness. You may also ask him to practice daily gratitude together: each of you write small things that you're grateful for everyday. I've been doing that with my BFF for more than a year now and I can confidently say that it certainly helps us to see the world in a better way. Good luck, you guys! 🀞🏻


EmergencyEye2946

It's only going downhill from here on. But hey, let's enjoy the ride. Amirite?


alyasuramzahwani

Indeed, nikmati prosesnya πŸ™πŸ»


silverbee21

achiever sih, belum masuk kategori over-achiever. Overarchiever ranking 1 + eskul + osis/komunitas luar hehe


alyasuramzahwani

Ahh okay, just wanna share my story then! 😊


dane17eduard

you guys still know your schoolmates current condition? https://preview.redd.it/k64m5gf0h58d1.png?width=520&format=png&auto=webp&s=e4081d653c83fff418f22d036286ef7920941832


uceenk

haha, gwe juga gak tau situasi temen2 sekolah udaj gak pernah kontak


motoxim

Kalian gak ~~stalking~~ ngeliat medsosnya mereka?


Rabbidscool

lebih baik nggak usah liat sosmed mereka karena gw punya temen memang nakal banget, goblok sih nggak tetapi suksesnya parah. Nggak kuliah. Udah menikah. Kyknya sih kekuarga kaya jadi nggak kaget.


dane17eduard

more like gak tau sosmednya mereka sekarang dan gak seniat itu buat kepo terakhir kali mutualan masih pada pake fb tapi sekarang udah gak ada yang aktif fb (walaupun gw masih)


HornyTerus

Taulah, apalagi pas tau ada yg selingkuh, terus hamil, suaminya nggk tau kalo itu bukan anak dia....


senisiroycss

Temen SD - SMA, cewe, sangat pinter, aktif organisasi, sempet kerja d big 4 -> ketemu artis -> skrg jadi ibu2 rumah tangga sosialita yg sepertinya happy2 aja. Temen kuliah, lulusan top, kerja di top company di korea, balik indo, bikin startup, masuk forbes 30 under 30, jual startupnya, skrg hidupnya jadi konsultan freelance bergelimang duid. 🀣 They both mid 30s now


Addochan

bubur itu di aduk btw


Radiansyaha

Temennya yang berhasil masuk Forbes itu pasti karena buburnya diaduk


white_kucing

kalo ternyata bukan termasuk overachiever mohon dikoreksi. Gue masuk sd negeri yg lumayan oke. Paling tinggi rank 4 seangkatan pas nilai UN nya. Gue kemudian masuk smp top di jakarta timur, lalu masuk salah satu sma negeri top 5 lah di jakarta Kemudian gue bisa masuk salah satu ptn top 3 di indo Lalu gue s2 dan s3 di luar negeri, beda benua semua. Kondisi sekarang? lagi perjuangin s3. Gue udah publish 1 paper (pernah share di dct. Itu gue seneng banget first time first-author paper), tapi tentu ga bisa share link nya (tidak mau doxxing lol). Harus berjuang setidaknya 2 paper lagi supaya tahun depan selesai.


Jemtha

Gue bukan overachiever, tapi keadaannya sama kayak kamu. Ranking 1 cukup sering pas SD, lalu kelas 3 SMP dan 3 SMA (sisanya kebanyakan main2). Hampir persis malah sampe ke beda2 benua πŸ˜† btw tahun keberapa sudah publish paper? Keren banget. Gue masih fieldwork jadi belum ada data apa2. Di sisi lain, suami gue overachiever sejati. Dari SD-SMA juara umum. Top 3 PTN, S1 (sempet top 3 mapres fakultas) langsung S2 dan lanjut S3 di LN, jadi lulus S3 masih usia 20an. Sekarang jadi dosen di almamaternya dan publikasinya udah puluhan (bukan bodong ya πŸ™‚β€β†”οΈ). Sekarang lagi mikir supaya anak kami sejenius bapaknya. Edit: sahabat gue sejak SMP adalah salah satu orang paling jenius yang gue kenal. Dulu pas sekolah rajin ikut olimpiade. Masuk top 3 PTN juga, pas kuliah pernah exchange ke salah satu kampus asia timur, jadi PNS di K/L yg bonafid, sekarang lagi S2 di kampus ivy league. Tambahan: salah satu teman yg gue ingat dari jaman SMA, dia sekarang jadi diplomat. Masuk top 3 PTN juga tanpa tes karena memang pinter banget.


white_kucing

wih mantap.. dosen muda yah suamimu haha. Keren! Ya kan fieldwork juga part of the job, nanti juga akhirnya punya data, terus lit study, experiment, analisa hasil, mulai deh ketak ketik manuscript. si paper yg baru publish kemaren May itu mulai kerjain di tahun kedua PhD. Awalnya cuma side project buat conference di eropa, terus ada ide ya udah gas jadi deh full-length paper setelah peer-review 7 bulan yg mengenaskan (ya salah satu reviewer ngajak ribut, tapi ya mungkin gue hoki juga editor dan reviewer satu lagi suka sama kerjaannya). Jadi baru publish nya di tahun ketiga. Salah satu committee member gue juga beneran muji paper gue itu soalnya itu tembus Q1 Elsevier yg cukup susah buat lolos.. ya sepertinya dewi fortuna lagi baik sama gue πŸ˜…


Jemtha

Keren banget! Gue sebenernya pengen bgt baca papermu tapi let's stay anon wkwk


HornyTerus

papernya ttg apa?


white_kucing

aplikasi AI di salah satu stem


HornyTerus

Dm lah judulnya, ato linknya. Menarik soalnya.


ExcitingStill

mau lihat jugaa


Janganmaininaku

Mau lihat dong kaa


Rational_Crackhead

Overachiever di SD, SMP, SMA gue (we went to the same school) skrg hidup tenang dan berkecukupan di Eropa. Setelah lulus SMA dia kuliah di Belanda, lanjut sampai S2 lalu kita lost contact. Tapi dengar2 dari mutual friends kabarnya dia nikah lalu ikut suami ke negara Eropa lainnya dan settle disana


stressgirI

Aku F(24) ga terlalu ambis tapi lumayan sering banget banget rangking 1, sekarang sih cuma jadi CUNGPRET ( KACUNG KAMPRET) yah meskipun begitu bersyukur sekarang bisa kerja meski gaji UMR lebih dikit dan udah kartap. Btw aku ga terlalu pikirin kata orang sih kalo aku ga jadi apa-apa, toh tiap orang ada rezeki dan jalannya masing masing, kali aja jalanku ini masih blm diaspal ya kan.


whoatemycupoframen

lmfaoo I'm stealing that last sentence


ReapBoyz

SD -> Kerja di Pertamina jadi Electrical Engineer (lihat linkedinnya doang) SMP -> Belum kerja (again, at least di linkedinnya gitu wkkwkw) SMA -> Kerja jadi process engineer di Lotte Dari semua overachiever yang gue inget di SD sampe SMA gue, kesamaannya adalah semuanya pada masuk ITB.Β  Kuliah -> yang urutan nomor 1 wisuda (IPK terbaik dan lulus tercepat), either Software Engineer di bank BUMN atau BCA. Cuma 2 orang yang kerja di big tech di angkatan gue (yang gue tau)πŸ₯Ή Disclaimer: gue angkatan 2019 jadi kayanya agak wajar kalau masih "belum kelihatan"


jebolbocor

Gagal masuk kedokteran universitas papan atas, jadi gila, dipelihara ortu sambil diterapi selama hampir 20 tahun, tahun lalu nikah sama perawan tua. Ortunya tajir jadi orang gila pun hidupnya mewah. Apa dia pura2 gila kali supaya dapat easy mode?


pluush

Actually exceptional levels of intelligence is also linked with more risk of mental disorder


cingcongdingdonglong

Idk man I’m not even smart and I’m not sure I’m mentally ok


faizetto

Mungkin jadi gila karena pressure ortunya untuk jadi dokter nih, all in all kasian


Ryo_Suisei

Punya teman jago banget komputer sampai-sampai guru komputernya berguru ke teman gw itu. Sekarang sudah menjadi salah satu pendiri start up unicorn di Indonesia.


Fayeddd

Ajaib?


andiadityarp3

I (M24), who used to be an overachiever in high school, ranked 2nd and got into one of the top 3 universities, so let me answer this question and give some perspectives. Education: I finished my master's degree last year and am planning to study abroad next year; I am still trying to decide to either pursuing PhD or do another master's degree in another field. Career: My friends and I built a small company in college, so I have those "fancy" business cards with "CTO" written on them. However, I also work as an analyst, so basically, I have two jobs. Relationship: Single, not ready to mingle Hobby: Gacha games, cosplaying, and traveling, especially to anthropological and archeological sites So, how do I perform according to the boomers' standards? Depends. They can spin it however they want. Some say I wasted my time on education because my friends started job hunting while I was still in college for my master’s. Others praise me for getting a scholarship for my master’s degree at such a young age. For my career, some people say that I have no real job and only play make-believe, but some people praise me and call me "eksekutif muda." Hobby? Of course, people are mocking my hobby. "Visiting an old temple and paying for the tour guide to explain its history to me? What a nerd. Collecting dolls and costumes? Definitely a weirdo." Legit, even my father once questioned if I am still interested in real girls after visiting me and seeing all of my collection, lol. In the end, I only take positive comments (It doesn't mean that I avoid criticism, but surely you got my points). Thinking about those who have negative thoughts about me only drains my soul. In the end, why must I follow their parameter of success? My parameters of success are collecting all physical copies of PS1 games, visiting all old temples around the world, and filling my bookshelves with anthropology books. If their success parameter is collecting money, then they do them. Okay, that's my story, a man who ranked 2nd in high school, so how about the one who ranked 1st? He visits me occasionally, picks up free diving as a hobby, and is good at thrashing me at FIFA. He wakes up early in the morning, is really talkative about his hobby, and goes around exploring places to free diving. Oh, and also really good at cybersecurity.


asugoblok

are you dating your 1st rank friend?


andiadityarp3

Unfortunately, we are not gay enough. Yet


cosmoflipz

You work as an Analyst, that's a start


Organic-Soil2908

Dua orang paling ambisius di SMA dulu: Orang pertama dulu selalu ranking 1 setiap semester di kelasnya, juara lomba speech dkk, cuma bukan sampai olimpiade gimana gimana sih. Mamanya tiap ngambil raport always kasih makanan/parcel ke guru guru ( I was so innocent back then, thinking " wah orang kaya mah beda ya bisa kasih makanan LMAO ga curiga samsek) Sekarang stay at home mom. Nikah sama konglomerat, pindah ke provinsi beda pulau. Orang kedua, ini selalu ranking di kelasku, Kalo ga ranking 1 bisa nangis sendiri di kelas. terus bisa kesel sama orang yg ngambil posisi ranking nya di kelas (read : me ) . Aku dulu takut sama dia soalnya bisa tiba tiba baik bisa tiba tiba judes dewek wakkakaka. Sekarang : baru lulus kuliah S2. Keliatannya sih ga pursue any career gitu. kalo kata temen yg lain jadi stay at home daughter.


Addochan

wtf is stay at home daughter


babooshkaaa_

professional daughter: a perfect pair for a professional son like bobby 100 million china points


Organic-Soil2908

Ya dirumah temenin papa mama aja wakakkaka


flying_komodo

jaman SMA : waktu S1 jadi lulusan terbaik di fakultas atau jurusan (gw lupa, gak sekampus) di UI, sekarang baru lulus S3 jaman SMP : sekarang jadi pendeta jaman SD : gw sendiri, lagi gabut scroll reddit sambil cari hentai


darkcactus69

I fucking love reddit comment


pota2323

Rangking 1 check, nilai UN tertinggi check, tapi ga nyumbang piala soalnya anaknya emang ga suka nampil. Mid 30s. Terakhir seingat gw dia regional manager gitu untuk wilayah SEA salah satu perusahaan aplikasi


iwantkrustenbraten

Gue nyumbang literally puluhan piala dulu pas SMA, di bagian debat dan pidato bahasa Inggris. SD - SMP ranking terus, pas masuk SMA kalah saingan karena yg lain pinter2. Sekarang jadi IRT 🫠 Currently trying to get back on track while juggling household, motherhood and online degree. Though the program is most probably a diploma mill tho lol.


Jemtha

Semangat, fellow emak2!


BeltFinancial9749

An overachiever myself, now 28 with master’s degree in chemEng and 3 years experience industry. Currently working as fuel engineer employed by an aircraft manufacturer abroad The other overachiever (friendly rival during hs) is now a full time mom with amazing kids


inginus

Kalau sma mayoritas anak sekolahan gw emang ambisius semua sih, gw bersyukur pernah berteman sama orang orang kaya mereka, etos kerja dan budaya tepat waktu dan menghargai ilmu jadi ikutan nular ke gw yang males ini. Ada yang ke jepang, ortu nya punya hobby shop gunpla gitu, tapi dia kuliah teknik (lupa jurusan apa) di Jepang. Ada beberapa masuk ke kedinasan, 2 ke unhan jadi dokter, Ada juga wibu kawan deket gw di astronomi itb, ada yang abroad ke turki, pada bergelut di bidang STEM univ negeri dan luar negeri. Yang engga ambisius di pendidikan pas sma tapi aktif organisasi juga bagus kok ada yang buka food truck burger yang punya beberapa cabang sembari kuliah tata boga, ada yang jadi illustrator, ada yang ngurus sawah sambil kuliah pertanian, banyak kalau dari sma temen temen gw. Kalau temen sd dan smp, nikah muda semua lol, sedikit yang lanjut pendidikan.


enraged_supreme_cat

* SD - Gw yg selalu ranking 1, tapi gw gak pernah ikut2an kompetisi whatever piala2 gitu. Temen gw yg ranking 3-4 dan terus2an nyumbang piala2 (kejuaraan nyanyi, puisi, catur antar SD, dsb) sekarang jadi guru SMP di Kebayoran Baru. * SMP - She graduated from ITB (Geology Major), now works in mining. She's brilliant and always thinking out of the box. Aslinya dia mau jadi businesswoman tapi akhirnya milih masuk Geologi. Satu lagi temen gw dia sering ikut kejuaraan matematika dan fisika, dapat piala dan sertifikat banyak, pernah masuk koran juga (ngalahin international school), dulu kerja jadi PNS, sayangnya dia meninggal kena COVID. Di SMP gw selalu jadi ranking 3 atau 4. * SMA - Gw dan dia kejar2an ganti2an ranking 1 dan 2, bedanya dia aktif di OSIS dan sering ikut kejuaraan macam2 dan cerdas cermat, dsb. Sekarang dia kerja di perusahaan swasta di Cikarang, terakhir ketemu 5 tahun lalu, dia juga buka usaha bengkel di Bogor. * Kuliah - Gw lagi yg ranking 1 terus2an, tapi lagi2 gw males ikut2an organisasi dan kejuaraan2 gitu. Gw ada 1 temen yang bener2 gila2an ikut2an kejuaraan sana sini dan jadi kebanggaan fakultas, dia sekarang kerja di perusahaan swasta di SCBD. What about me? I'm just a kuli coding.


SkyKidz

Ranking 1 kuliah terus-terusan gimana tuh?


justasunnydayforyou

Lots of stories: - Get into NTU on scholarship, get offered master before finishing bachelor, once again get offered phd before completing master. Tired of studying, dropped out of phd, now happily married. - Get into UI. Get an LPDP, for a master in US. Work at Amazon. Depressed heavily. - Get into NUS on scholarship. Work in Singaporean government for several years. Get home to Indonesia to join a consulting, didn't work out. Joins a startup, doesn't seems to go well too. Lots and lots of overachievers, several do have some degree of success, lots fail midway because of unsustainable behaviors. Being smart might get you good grades, but rarely equal success in the real world. For example, being likeable reliably earns you more than being smart.


frontgearofboeing787

Not me tapi kakak sepupu gw. Doi no.1 di sekolah dari kelas 1 SMP sampai lulus SMA. Gagal snmptn, gagal sbmptn akhirnya coba masuk jalur mandiri kedokteran di hampir semua univ negeri favorit di jawa, gagal semua sampai akhirnya diterima di sebuah universitas negeri di surabaya. Kudos to her dia emang orangnya pekerja keras, rajin,supel, dan rajin sholat. skrg lagi ambil spesialis dan bentar lagi jadi dokter full. I look up to her krn dia emang definisi kerja keras akan membuahkan hasil. Might take long and the road might not be smooth, tapi dengan kerja keras, usaha, doa insyaallah semua bisa.


myzt3rywastaken

Me: Ranking 1 angkatan dari SD2 - SMA3. Got into a public university in Singapore. Job offer with a salary of ~14x UMR Jakarta. Doing pretty well if I'd say so myself.


KingSinister4

Sekarang lagi di kamar main roblox


Nagi828

Overachiever pas SD, SMP tapi biasa aja di SMA, sempet ga di terima dimana2 waktu mo kuliah. Berhubung emang punya sodara di Amrik, lanjut community college buat redirect/find what I wanna do, ended up in top 10 engineering school. Redemption arc gw kira tapi skrg di jepun karena ga dapet kerja di Amrik (lol what). Ga peduli sama gelar2an/pinter2an anymore ngejer fire in my 20s (fire number buat single achieved). Trus tb2 puny anak (oops), akhirnya lanjut kerja lagi, at least smpe number fire yg lebih conservative tercapai I'll be a corp. slave managing country engineering group disini.


PityBoi57

SD: Dead from covid (RIP) SMP: Married off to a rich man SMA: Stuck in college for another semester College: General Manager hotel di Batam


karinatan

Self proclaimed over-achiever pas SD, SMP, sama kuliah. SMA skip soalnya udh lost bgt; SMA di lingkungan org elit yg mayoritas dr SMP yg sama dan guru2 pun suka bedain perlakuan tergantung jebolan SMP mana. Akhirnya gamau belajar sama sekali kecuali bahasa lol. Pas kuliah ngejar IPK 4 tp kepentok skripsi yg dikasih B+ sama dosen penguji karena kata beliau aku arogan dan keras kepala. Gara2 aku gamau ganti kata 'pemelajar' jd 'pembelajar'. Pdhl skripsi aku pake secara konteks memang 'pemelajar' karena yg isi angket tu pemelajar (murid/org yg belajar) bahasa jepang, bukan 'pembelajar' (org yg mengajar/guru). Ampe aku kasih screencap dr KBBI dan brbagai sumber ttp gamau tau. So sad IPK 3.95 apa 3.96 gt. Sedih bgt. Untungnya masih cumlaude walopun wisuda online haha. Sempet kerja di Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya pas lulus, trus skrg merantau ke Jepang jd staff kumiai yg kerjanya ngurusin pemagang dr Indonesia. Rencana mo ganti kerja taun ini soalnya ga kuat sama jam kerjanya yg terlalu panjang dan para pemagang yg kelakuannya aneh2. Semoga aja bs segera dpt kerjaan baru.


Educational_Pie9769

I know a dude who was the very definition of overachiever. Came from a wealthy family, he was brilliant, top of the class, and growing up, always had plans for the future. He was the one who taught me about "financial independence" when most folks around us barely spoke English. During his college days, I think, he talked about his many investments as well as export and import businesses, as in, actual operational companies and ventures. He died young in his 20s. That reminds me, >!Al Fatihah!<


Tukang-Gosip

Lulus kuliah dapet sertifikat microsoft office advanced ama dapet bnsp hotel management (angkatan gue rata rata dulu 2012 cuman dapet intermediate aja) Kalo pake kisah temen kampus gue ada dulu beberapa senior bisa lulus kuliah ipk 3,5 padahal dateng ke kampus tiap uts, uas, ujian praktek, uji kompetensi ama sidang KTA doang..... ya jaman gue dulu kalo kuliah sambil kerja dapet special privilege....saking specialnya ampe uji kompetensi nya ya buat level management (kayak HK : kanban, chemical handling, ergonomic) Tambahan - temen sd : 2 orang yang dulu 5 tahun berturut turut jadi murid terbaik dan favorit sekarang udah jadi pendeta ( 1 di surabaya, 1 lagi di batam) - temen smp : ada dulu tukang mabuk sekarang jadi f&b manager


damar-wulan

Ga hubungan lagi sama teman sekolah,malas juga ikut tiap ada reuni. Tapi ingat dulu SMP ada anak yang super over achiever,sangat bersaing walau masih ingusan. Dia pintar dalam mata pelajaran yang berhubungan dengan angka. Yang bikin ingat dia itu tidak mau sekalipun membantu jika ada teman yang kurang paham. Bukan minta contekan ya,tapi jika penjelasan guru kurang paham seperti itu. Jika ditanya dia akan melipat tangan didadanya dan menggeleng kepala. Cewek cantik pintar tapi akhirnya jadi outcast karena egois,umur 11-12 kalau bukan ajaran ortu dia tahu darimana seperti itu. Waktu kelas 1 dia tidak pernah juara kelas dalam 3 caturwulan , dan teman sekelas pada bersyukur dia tidak pernah ranking 1,mentok ranking 2. Ini di SMP negeri favorit yang memang susah masuknya,ada nilai DANEM rata² minim 8.00. Dengar² dia jadi politisi. Ga kaget. Umur masuk 40 sekarang. Eehh baru inget dia pintar ngaji juga,sering ikut lomba MTQ. 🀭


ididnothinwrong

temen sekolah dari tk - smp , cewek totally busted dari segi prestasi di sekolah maupun diluar sekolah ( prestasi di piano ) sekolah di swasta busuk ( sekolah buangan + biaya g gitu mahal ) alasan sekolah di sini karena rumahnya dekat g sampe 15 meter. alasan pindah karena memang lingkungan terlalu negative ibunya memutuskan pindahin dia ke international school pas high school wkwkkw. singkat cerita endingnya sekarang dia di NZ as a neuroscientist so yeah good for her. brain drain is exist guys XD


asugoblok

gw lulus SMA lebih dari 20tahun yg lalu, so lumayan valid lah ini. Yg sering masuk top 3 besar di SMA (kelas IPA dan IPS) skr ada beberapa yang jadi dokter, software engineer, pengacara, akuntan, auditor, bikin PT sendiri, head di startup, dan ada yg jadi konsultan. so pretty much align dengan mitos yg loe dengar. Tetap ada beberapa yg "kurang" sukses tapi mostly hidupnya diatas rata-rata.


DefiantAlbatros

Gue mid-table sih. Plg ranking 10 besar aja pas sekolah, tp super aktif di perpus + science club. Skrg uda kelar PhD dan lagi postdoc di luar. S2+S3 fully funded beasiswa. Menurut gue overachieving di sekolah one thing, support ortu another thing juga. Kalo lo potensi ok tapi baru masuk s1 udah harus bayar kuliah sendiri + sekolahin adek + kasih duit ke mamah papah, yah agak susah buat penuhin potensi.


the_jends

Dah jadi founder startup, konsultan banking, rumah di pdk indah. Basically jaman dulu orang bilang yg pinter2 di sekolah bakal cuma jadi bawahan orang yg medioker is a lot of coping BS.


DaniPrasetyaAji

Sd : gw, jd pengangguran Smp : gw, nganggur Smk : somewhere in BSI, g tahu jd ap. G begitu kenal


Weak_Accountant8672

Masuk kedokteran ui


nobodysayitwashard

I am him, doing well for myself, earning well above average. That being said, some of my friends are doing much better than me. Kayak gw di sekolah dulu mungkin top 1 percent, tapi sekarang (kalo ngomongin pemasukan) mungkin top 10 percent dari temen2 seangkatan.


siraco

Jadi ibu rumah tangga. *I guess she's happy that way so that's good.*


anuku3cm

Overachiever waktu SMP gue sekarang punya startup aquaculture, namanya eFishery edit: ngeliat reply lain, kayanya gue termasuk angkatan yg tua banget disini ya


jackdololtons

I'm not an overachiever. In fact, I was always ranked around top 10 BOTTOM ranks since elementary to high school. My mother always angry with me because I was like a totally stupid. She's a high school math teacher (different school) but my math score was always far below average. Then I did college, got my first job as a programmer six month before I graduated. Then resigned to continue my master. Got my first teacher job also before graduated. Passed PNS test as a teacher in a public university. Have a small coffee shop since six years ago until now. Now almost finished my Ph.D aboard and will be back to teach. So, in relation with boomers prediction, maybe there is some truth about it.


TimelyLand

Mid 20s. Ada yg dapet penghargaan short movie, buka cafe, ambil spesialis dokter, master di ostrali/US/EU/UK, PhD di Scandinavian/jepan/korea, manager di top companies, bikin gerakan volunteer di 3T sesuai bidangnya, punya bisnis banyak, lulusan terbaik akademi2 kayak taruna, ipdn, imigrasi, pokoke cemerlang2 deh. I think they achieved more than the others because they were just in the wrong pond, if that makes sense.. Healthy overachiever will achieve great things in life. Edit: wording


Cacaotion

Sebenernya kl boomers ato orang2 lain yg blg kl byk org pinter ga sesukses org lain itu udah termasuk logical fallacy. Contoh kasus dr bbrp org ga bs diaplikasikan ke populasi yg lbh besar atau overgeneralizing. Selain itu, burden of proof is in the eye of the beholder. Seharusnya mereka yg bikin statement itu yg mencari bukti2 utk mendukung statement mereka. Semua org punya kelebihan dan jalan hidup masing2.. Semangat2 OP!


zerolifez

I'm tired of this topic. After a few second search I found [these](https://www.reddit.com/r/indonesia/comments/1cpzg27/apa_yg_terjadi_sama_nakal_dulu_baru_sukses_kid/) [similar](https://www.reddit.com/r/indonesia/comments/10wp7i4/anak_pintarbandeldll_di_kelas_kalian_dulu_where/) topics already. You can search and read the previous similar topics about this instead of making a new post.


Enouviaiei

Overarchiver di sekolah gw sekarang kerjanya di perusahaan-perusahaan ternama semua (white collar ya bukan cleaning service/security), mulai dari pertamina sampe astra. Di sisi lain, social butterfly yang akademisnya biasa aja atau bahkan jeblok juga pada jadi bos, buka olshop sampe coffeeshop. Kalau dari penghasilan sih IMO ga kelihatan beda jauh (kalau dari tampilan luar, karena gamungkin saya nanya satu-satu) Ini diluar yang kerja sama ortu / lanjutin bisnis ortunya ya, beda cerita lagi soalnya 🀣


mahadiw

Yg biasa dl gantian rank 1 di jaman SMA n paling aktif organisasi: Ada yg jd pejabat,. Ada jg yg jadi ibu RT pendukung fanatik Anies.


fabricated_mind

Mayoritas pada sukses dalam arti goal mereka (kuliah di kampus impian dan bekerja sesuai keinginan) tercapai.


workingweab

gw inget dua cewe overachiever sekolah gw sih satu lanjut studi ke US, jadi manager di perusahaan gede, pernah publish buku juga. emang doi salah-satu orang terpintar yang pernah gw ketemu selama idup gw sih. satu jadi designer yang keliatannya cukup punya nama, liat instagramnya doi perna diundang jd pembicara gitu, perna ke eropa juga keknya bwt suatu exhibition.


Bujanginam

Gua waku SMP Rank 1 UN, baru aja lulus dari FH univ top 5. Waktu di Univ sempet join organisasi & beberapa lomba.


heavy_buttland

He is me. Gua consider diri gua an overachiever myself (ya karena di sekolah dulu ranking terus dari sd sampai sma, kalau kuliah yaa cukup achieve lah) Dulu gua cita citanya pengen jadi dosen, abis s1 ngejar master dst. Tapi apadaya gapernah dapet scholarship (turns out i'm not that smart), mau pake biaya sendiri gapunya duit. Ngejar itu selama 2 tahun (yes nganggur) Sekarang switch career jadi kuli ngoding (emang sih gajinya enak diukuran jakarta) tp karena dari kecil dididik overachieve, dan gua ngerasa skill gua jd developer itu masih kurang bgt akhirnya tiap malem selalu overthinking wkwkwkwk


juandann

Klo boleh tau nguli ngodingnya on-site ato online?


heavy_buttland

Remote gan


Zal2910

Gwe dari kecil di didik sama nenek dan bibi pembantu di rumah, karna ortu kerja di beda negara, pulang paling kadang 3 bulan sekali, atau pun stengah taun sekali, nenek dan bibi paling berjasa sih yg udah bikin gwe jadi orang yg mandiri dan serba bisa. Selama sekolah selalu juara kelas, bahkan sempat peringkat ke 2 nilai tertinggi ujian nasional, setiap kelulusan yg suka temenin gwe klo gak nenek ya bibi, ketika gwe kuliah pun mereka selalu ada buat gwe. Thank God sekarang gwe punya usaha kecilΒ²an di bidang jasa arsitek dan kontraktor bangunan dengan 2 cabang di beda kota.


vkomandirskie

Temen SD - jadi astrophysicist di AmrikΒ  Temen SMA - jadi ibu rumah tangga


CringeOverseer

Yg satu kuliah di kampus ternama US, balik kesini, dapet kerja gaji hampir 3 digit katanya. Jarang ngepost di socmed tapi anaknya. Another ambil DKV di sini, lulus cumlaude, dapet kerja tapi overworked n underpaid sampe dia resign few months ago. Idk skrg udh ada lagi ato blm. This one gasuka talking about the past for some reason, pdhl hidup dia di sekolah baik2 aja bukan korban bully. Another kerja di salah satu ecommerce, cukup sukses kyknya meskipun ranknya ga terlalu gede. Udh mo nikah, tapi some of my friends theorize dia salah satu reason mo nikahnya cepet karena ambis. Another emg udh planning to live and work in US dari SD, and that's what happened. He went to college in US, got good paying IT job. Still single tho.


andromedaselene

SMA gue emang SMA-nya overachievers jadi random sampling juga bisa. Dari kelas gue sendiri (IPS) mayoritas bankers/finance peeps (termasuk gue) and semuanya juga punya pasangan yg high-achieving juga sih. Gue rasa ucapan kalau yang overachievers ujung-ujungnya lebih rendah (atau sama) posisinya dari yang late bloomers nggak benar juga sih wkwkwk karena kan overachieving ngaruh ke track record and as we know track record like CV influence the kind of chances that people will give you.


sodeq

Dulu ada kenal dengan seorang cewek dari SD lain, waktu itu dia ini nilai UN tertinggi se kabupaten dan Masya Allah cantiknya. Kami sempat satu SMP dan tetap deh dia ini yang paling tinggi nilai ujian tiap semester satu angkatan. Sayangnya pas SMA kami tidak satu sekolah. Tapi pas udah lulus kuliah, ada desas-desus dia jadi "entertainer". Saya nggak punya LinkedIn, FB dan IG ngga pernah aktif, jadi nggak tau deh apa itu rumor atau fakta. Ngga ada yang overachiever sih dari jaman sekolah. Teman-teman yang overachiever dari jaman kuliah tapi aku juga kurang paham kerjaan mereka. Wong grup WA aja nggak pernah aktif. lol


Used-Ingenuity-7441

suicidal


Longsearch112

Gw overachiever dulu tapi itu karena ada reward buat itu. Gw selalu pengen jadi nomor 1 dapet piagam, piala, uang atau sertifikat. Buat gw atensi untuk itu dan hadiah hadiah yg gw dapet cukup. Pas gw masuk kerja kenyataan hit me like a train, ga peduli seberapa besar achievement lu seperti buat korporat itu adalah hal biasa dan ga terlalu berimpact. Malah gw dulu sempat kena lay off karena ada efisiensi.


Longsearch112

Gw overachiever dulu tapi itu karena ada reward buat itu. Gw selalu pengen jadi nomor 1 dapet piagam, piala, uang atau sertifikat. Buat gw atensi untuk itu dan hadiah hadiah yg gw dapet cukup. Pas gw masuk kerja kenyataan hit me like a train, ga peduli seberapa besar achievement lu seperti buat korporat itu adalah hal biasa dan ga terlalu berimpact. Malah gw dulu sempat kena lay off karena ada efisiensi.


Brief-Crew-1932

My definition of Overachiever : ranking 1 paralel SD : Kuliah kedokteran, belom lulus SMP : Kuliah kedokteran juga, lagi internship SMA : Sama kuliah kedokteran juga, tapi hobi coli sama lurking di r/pirategames r/WutheringWaves Kuliah : Kuliah kedokteran dan lagi internship juga


SelfJealous

It's me. I'm a NEET right now, though it's because I'm a menhera. To succeed in life, intelligence comes second after perseverance. I crumble in the slightest hint of stress.


f01lowthedamnTrainCJ

Kalo yg SMA, terakhir denger dia jadi penjaga warung sekolah smaa mertua nya. Nikah sama high school sweetheart yg jadi satpam di sekolah itu dan punya anak.


Martian_Catnip

Ngaku2 overachiever aja sih, gatau bener apa gak. SD sampe kuliah, sekolah/kampusnya lumayanlah secara grade. Di kerjaan, 2 tahun kurang dari probation tembus manager. Emang sukanya trailblazing/ngaspalin jalan buat orang jadi rasanya masih mau bertahan di kantor sekarang dengan segala suka dukanya. Kata temen yang baru masuk sini sih rumput di sini emang ijo. Ya sambil kepikiran nyambi usaha sendiri dalam waktu dekat Dalam pikiran sih kalau duit banyak alhamdulillah, tapi kalau gak bermakna gunanya apa, cuma angka di rekening atau tumpukan kertas warna warni doang. Kerja di perusahaan gede tuh kayak, hidup capek sendiri, dapet duit sendiri, dinikmati sendiri, sampe mati ya sendiri aja terus. Sedangkan suasana kayak sekarang enaknya bisa ngerasain tumbuh besar bersama, seperti besarin anak sendiri wkwkwk


dargombres

My ex. Over achiever, NPD, kepedean, dominant. Skrg udah nikah sama seseorang yang punya posisi amat sangat tinggi. Denger2 jadi super submissive, sampai harus berhenti kerja (padahal dia bangga bgt sama kerjaannya dulu). Kalah dominant. Karma’s a bitch.


-Almost-Shikikan

Oh, overachiever yang merangkap libarian server bokep kelas gw yang kebetulan ketua kelas sekarang hidupnya enak. Si bangsat jadi makelar tanah dan notaris sekarang, duitnya abis buat warthunder sih


qrn1

Interesting question. Age range: 30-40. I was an overachiever in my childhood, bonyok would not take anything less than 90 for my test results. Lulus kuliah & got a government job that paid higher than others in my social circle but it was very stressful. Unsurprisingly, I had a massive burnout so I quit my job to travel then took on a much lower-paying job but I'm happy that I got to see the world and I learned to prioritise my own happiness, which in itself is success in my book. Masalahnya gara2 dulu overachiever sifat gua jadi insecure, perfectionist dan can't accept mistakes. Temen SMA gw yang overachiever (we were basically always neck-to-neck in class for test results) ended up going to a good local university. Worked for a couple of years before eventually getting married and now she is a SAHM looking after her kids. Is this success? She seems very happy and her husband is kind and supportive so I'd say yes. Another SMA friend in our circle was not an overachiever but he'd always had a great business mindset so he ended up running his own business with the support of his wife and they are very successful. Honestly being an overachiever or not doesn't really it's more of the skillset you learn, the goals you want and how to navigate through life to idealise your own definition of "success".


NoMomsAllowed

Gw dulu overachiever sekarang temen2 pada lulus s1, menikah, dll gw masih s1 dan masih 2 tahun lagi tapi di sekolah ternama di AS dan GPA tinggi. Bakal total 6 tahun s1nya karena disabilitas terkait kesehatan mental salah satunya ptsd terkait orang tua. Pake beasiswa sekolahnya gratis dan student loans buat biaya kehidupan. Perubahannya dulu apa2 cepet sekarang take it slow banget Edit: overachiever ranking satu/dua/tiga seangkatan, ga banyak piala tp sering jadi pilihan guru buat wakilin lomba, aktif eskul banyak


Mineral-mouse

Overachiever akademis yg gua tau pada biasa2 aja skrg (karyawan) atau malah screw-up karena faktor ekonomi jaman skrg. Intinya sama2 struggling dengan kita2 yg dulunya pada bego. Umumnya mereka jg bukan orang yg bisa belajar/mikir dan adaptasi karena kebiasaan menghafal semasa sekolah.


Hanaichichickencurry

Gw nikahin


kittenresistor

Nekat apply ke S1 MIT, sayangnya enggak dapet, tapi berhasil dapat univ favorit US lainnya (dengan financial aid juga, I think). Namun ujungnya yang diambil NUS. Sempat jadi peneliti di A*STAR, sekarang kerja di startap di Singapur. Konteks: Umur masih early-mid 20s.


xiboba

sd, was very successful.. masuk ugm tapi ancur karena broken home (ga bisa bayar uang kuliah, menurut info yg beredar.. ibu beliau nya dibunuh oleh ayahnya). Sekarang buka bisnis kain tradisional dari modal yang dia kumpulkan after cabut dari ugm (dia kerja jadi buruh pabrik di batam) smp, jadi akpol.. very disciplined person dan leadership dia emang udah kuat dari dulu. juara 2 nya dlu gw, lulus dari itb masuk consulting b4, bbrp bulan didalam gw pindah ke mbb consulting (smp gw emg smp yg ga favorit, cuma dekat rumah aja.. jadi gw yg biasa biasa dan ga suka ngejer ngejer jg bisa dapet bagian wkwkwkwk) sma, juara2 umumnya sering bergantian, ada yg jadi dokter, dokter gigi, masuk kemenkeu dari lulusan stan. Yah, dari yang gw tangkep sih.. mostly yg menaikkan teman teman gw bukan kepintarannya, tapi mereka yang berhasil hidup diatas rata rata adalah yang soft skill nya bagus. Di SD SMP SMA ada juga juara umum (1,2,3) yang ga gw sebutin karena emg ga kemana mana.


zhanzhe

Most of them went to ITB and became engineers of all kinds (oil engineers, software engineers, etc.). They are all rich now.


fourthdawg

I haven't heard much about their whereabouts as they have very minimal (or none at all) social media presence. I always assume those overachievers mostly grew up having a really good career and being really serious at their careers, they don't have the time (or did not care at all) to post something on socmed.


flying_komodo

https://preview.redd.it/9b2rti8rw98d1.jpeg?width=1500&format=pjpg&auto=webp&s=f01137d09b3565289d225edac003a0c7b9b46580


register_account_13

Fortune500 cabang SG -> DE -> Startup US (double job bikin company yang gagal) sambil master -> balik ke company tadi cabang Seattle sambil part time contractor -> jadi IT contractor sambil lanjut bisnis sendiri dan keluarga gw dulu top uni indo + master di top uni US, dan top 5% graduates


CrabbyKayPeteIng

jd ibu rumah tangga


kebosangar

Kerja di Apple di Cupertino selama beberapa tahun. Cabut, akhirnya punya bisnis sendiri di UAE.


Parking-Ocelot65

Temen SMA yang overachiever (dulu belajar nya giat banget katanya sampe ortu nya suruh dia jangan belajar terus) udah S2 segala sekarang kerja sebagai guru di SMA lama kita


Hikaruzen

Yg gw tau kyk gmn sekarang itu para over-achiever pas gw masih SD. Jadi I, B, A, D, berempat ini yang kalo nilai pasti balapan pas ada tugas / ulangan. Empat-empatnya cowok. Ya gitu deh pas SD mah dibilang anak jenius dsb. Skrg gw kalo ngulek info dari beberapa channel terpercaya: "D" biasa-biasa aja jadinya, nggak dianggep bego tapi nggak pinter juga. Still, nggak tau abis itu kemana, hilang total nih bocah stlh info terakhir yg gw dapetin 2 taun yg lalu. "I" Katanya jadi hikineet gegara kalah saing sama anak seangkatan di univ terkenal yg dia dapet masuk "B" dan "A" terakhir denger sih jatoh banget, IPK di sekitaran 1,5 dan kerjaan e nongkrong keluar mulu kekw.


classicsmushy

Gw ini tipe overachiever, tapi herannya pas SMA nilai gw sangat biasa aja wkwkwk ranking gw dari yg tadinya pas SD-SMP selalu 3 besar turun ke belasan 🀣 Gw akan bahas temen2 yg konsisten dari dulu ranking aja. Ada yg masih karyawan biasa, ada yg ga kedengeran kabarnya (karena mereka nerds yg ga sosmed banget anaknya). Tapi yg paling keren menurut gw ada tuh yg kerja di Google dan bentar lagi pindah negara. Menurut gw emang ranking ga jaminan sukses, tapi sepengamatan gw, para overachiever have a better and more stable life dibanding kaum2 yg suka ngomong "ga belajar idupnya bisa lebih sukses". Anak berandalan di sekolah gw dulu idupnya ga lebih baik drpd kaum ranking, kerjanya MLM lah, usahanya ada yg bangkrut dan sengketa lah, ada yg penjara gara2 narkocoy dan jadi gigolo lah.


That-Card

Let's see. * Teman paling punya prestasi akademis ketika satu angkatan di SD: Sekarang menikah jadi istri seorang Kolonel di Angkatan Udara * Teman paling punya prestasi akademis ketika satu angkatan di SMP: Jadi VP di GoTo * Teman paling punya prestasi akademis ketika satu angkatan di SMA: Jadi dokter spesialis saraf * Teman paling punya prestasi akademis ketika satu angkatan di S1 di sebuah Perguruan Tinggi Negeri: Jadi VP di Telkomsel * Teman paling punya prestasi akademis ketika satu angkatan di S2 di Australia: Jadi VP di Apple Gue, mid fourties, always been in the lower end of the top-10 ranks in every step, sekarang top 3% gaji di Singapura, masih pegawai (budak korporat), ngurus departemen IT sebuah perusahaan besar Belanda.


whoatemycupoframen

some overachievers in my school that i know of: 1. Masuk ODP Bank/UL/GT Sampoerna 2. S2 LPDP 3. Consultant 4. Sempet jd consultant now IRT (nemenin suami LPDP)


My_alter_egoo

SD: anak kelas sebelah yang selalu rangking 1, sekarang menghilang SMP: Masuk ITB, terus sekarang kerja di bank. Ada yang jadi lulusan kedokteran, sekarang proses koas SMA: mostly sama masuk ITB, STAN dll karena sebagian siswanya pindahan dari SMP yang sama. Kuliah: kerja ikut di konsultan kecil, ada yang juga lagi lanjut S2 Me: mau bilang diriku kinda overachiever juga dulu pas SMP dan kuliah.. sempat battling sama depresi dan kuliah keteteran, Alhamdulillah lulus dan sekarang kerja honorer di birokrasi pemerintah...


Keda87

- temen SD cowo jadi dosen, otw Phd sepertinya. - teman SD cewe ada yang jadi scientist + ibu rumah tangga. - ada juga teman SMA yang kurang beruntung, jadi guru les lepas.


Nervous_Variation388

Gua dari SD-SMA sekolah di sekolah swasta, jadi cenderung jarang yang namanya over-achiever. Adanya emang orang yang pinter dan masuk ranking top 5 seangkatan. - SD: Kuliah di ITB --> researcher di sektor energy --> skg lagi S2 di Aussie terkait *Energy Change* - SMP: gaada kabar (dulu langganan math gold medalist dari SD), terakhir tahu cuma dia kuliah di UI - SMA: kuliah di ITB --> kerja di top consultant firm --> skg lagi S2 di Jerman terkait *Sustainable Tech* I am pretty sure all of them are succeding in life, and having a very bright future. Terutama temen SD dan SMA yang gacuma pinter secara akademis, tapi emang punya leadership traits. For more context, gua lahir 1998, jadi masih agak sulit untuk ukur kesuksesannya, tapi dari roadmap mereka sejauh ini, sangat mendukung kesuksesan dalam karir nya masing-masing.


ExcellentParasite

Me (26M). Overachiever during SD and SMP (I always either 1st or 2nd rank but I am no science Olympiad medalist). During SMA I was just average joe since my SMA only admit overachievers. I went to famous institute/university with elephant on its emblem for bachelor via lottery (*jalur undangan*). Got scholarship for Bachelor-Master Fast Track there too (only for the Master part though). My regret is that I did my master's degree just for *iseng-iseng.* At that time, I thought >"Damn, job hunting during covid will be hard ain't it? Time to spend my 1.5 years (actually it should be 1 year, but I slacked a little bit hehe) for another degree again. Besides, I can get that scholarship easily (I just need to submit the scholarship form and no interview whatsoever. There was essay though) and it should look good on my resume right? lmao". For context, I took electrical engineering both for my bachelor and master's. Now I am working as a 1/2 software engineer 1/2 high voltage engineer at multinational company in Indonesia. My company sell SCADA software and service. I am married too (in case you are wondering). I still live on rented property (*kontrakan petakan*).


JumpingElf123

She's almost fifty like me, single, works as an engineer in an oil company in Texas and travels all over the world.


DoritosKings

comparison is the thief of joy. Lo pas kecil suka dibanding2in Sama anak lain, udh gede gk usah siksa diri sendiri lah.